amarah
Akhirnya kepalaku sakit, perutku mulas konstipasi, nafasku sesak seperti Asthma, dan akhirnya kencingku berdarah. Ya, aku sedang marah sampai sampai pada akhirnya ini berpengaruh pada tubuhku. Ya tepat! Aku terlampau marah sampai tubuhku tak lagi bisa menerima dan melampiaskannya pada efek - efek samping sakit yang tidak biasa bin ajaib ini.
Seminggu kemarin aku diajak belajar sama alam semesta. Aku diajak belajar mengolah semangat, amarah, dan menerima. Sebenernya ajaran ini sudah berulang kali diajarkan, tapi mungkin aku kelewat bengal atau goblok, tetep aja gagal paham. Tapi aku mau agak congkak sedikit, karena kupikir seminggu kemarin sudah kulalui dengan penuh gejolak tapi pada akhirnya aku paham dan bisa menerima.
REMUK
Hoooo ya remuk pastinya, ketika seseorang punya harapan sesuatu dan harapan itu sirna. Seperti patah hati yang belum bikin mati tapi ya lumayan remuk. Rasa tidak terima, kecewa, gemes, marah, bingung, dan frustasi akan jadi perpaduan bumbu yang pas dalam segala bentuk amarah. Njuk aku kudu piye aku bingung! Gimana sih caranya menanggulangi rasa ini ketika kenyataan tidak sesuai dengan realita? *akukudupiye
Pilihan 1
Tentunya banyak orang yang mengusulkan untuk berdoa! minta pada Tuhamu maka kau akan diberi HALLLEEELUYAHHHH! helah! kayak Tuhan itu pembantu …. "Tuhan! bikinin minum" … "Tuhan! minta duit!" ….. tapi ya tidak ada salahnya minta pada Tuhan, siapa tau kuatnya sinergi antara doa dan semangat bisa berbentuk pada keajaiban, karena seluruh kekuatan terbesar ada padaNya … aku percaya itu! Asaaaaaaalllll ya tetep musti bisa rela, ketika Tuhan yang dipuja berbagai cara dan dipanggil dengan berbagai nama ini dengan seenak jidatnya melakukan manuver lain - lain memberikan sesuatu yang tidak kita inginkan tapi yang kita butuhkan. Ya sudahhhhlaaahh ya terima aja!
Pilihan 2
Sadar diri aja kalau hidup itu naik turun dan bentuk semangat itu seperti merelakan apapun yang terjadi dalam hidup ini. Dengan demikian, apapun harapannya kita sudah sadar jawabannya bisa iya dan tidak, tinggal diterima aja, karena ini pasti yang terbaik. Ya sudaaahhh laaahhh yaaa terima aja!
Pada intinya, semua orang punya caranya sendiri untuk bersemangat dan menjadikan faktor lain untuk menambah semangat dalam mencapai sesuatu atau berharap akan sesuatu. Mereka hanya sering lupa atau tidak terima atas apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan dan keinginan mereka. Lalu bagaimana caranya untuk mengatasi proses remuknya itu? yaaaaa… kalau aku sih sedang belajar menghadapi, menerima, memahami, dan kencing berdarah …. sampai akhirnya … yaaaaa sudahhhlaaahh yaaaaa terima aja!
I do really thank the coincidence of universe for bringing me to watch RUSH the movie as I learn about encouragement and acceptance and to Samuel Mulia for writing "Ya sudahlah ya" article on Kompas, Sunday, 12 January 2014 as I learn about managing my encouragement and acceptance. *isep ganja*
Berarti pakai pilihan 1 atau pilihan 2?
ReplyDeletePada akhirnya.. Kalaupun tuhan tak menjawab doamu..kaupun menyadari keluh kesahmu sudah tersampaikan dan bebanmu terangkat walau mungkin sedikit.. Bahagialah kamu untuk hal itu walau sedikit... Dan itu penting! -invisible friends
ReplyDeletePada akhirnya.. Kalaupun tuhan tak menjawab doamu..kaupun menyadari keluh kesahmu sudah tersampaikan dan bebanmu terangkat walau mungkin sedikit.. Bahagialah kamu untuk hal itu walau sedikit... Dan itu penting! -invisible friends
ReplyDeleteDion : Lagi berusaha di pilihan 2 … heheheh
ReplyDeleteInvisible friends : hokyaaahh!