instagram

Pages

Friday, January 17, 2014

Batas Akhir Penggunaan : Expired Date

Kemarin adikku berseru dengan lantang "yaaaaaa TimTam ku expired! Ah ya udahlah ya masih enak inih …" lalu tetap saja dia lahap meski sudah terlambat 3 hari dari batas akhir penggunaan. Di lain hari aku juga membaca pernyataan dari teman "Jangan terhanyut sama yang manis - manis, pasti nanti juga basi… coklat aja bisa expired." Hmmm …. Mari berpikir bukan dari permukaannya saja, tapi mari kita ulas lebih dalam. Mau bicara batang coklat? atau biji coklat? <---- kok rasanya maknanya ambigu menuju saru.

Sebagai wanita yang level kecantikannya sedikit diatas rata - rata (bukan bermaksud kePDan tapi lebih ke sadar diri *helah! ) saya menemui pria - pria bicara manis dengan berbagai pujian dan perlakuan. Semuanya mulai dari manis, jorok, norak, dan mempesona pernah saya hadapi. Apakah mereka bisa basi? Apakah mereka lama - lama bosan bicara manis? atau tetap konsisten dengan perlakuannya itu? Tentu saja sebagai orang yang pernah dan masih berusaha untuk tidak skeptis, saya sempat menganggap itu semua bisa basi. 3 bulan pernikahan bilangnya "Hai honey, gorgeous you are awesome and yummy please hand me the food!" nanti 3 hari menuju kematian kalau untung istrinya masih sama dan peyot - peyot bilangnya "ambilin makan!" Ini yang selalu ada di pikiran saya, karena toh sudah tua dan peyot kan ya palsu dan munafik sekali kalau masih dipanggil georgeous, honey, and yummy!

Nah, ini juga lagi - lagi bicara persepsi. Seperti ketika kita makan coklat. Mungkin coklat yang sudah dalam kemasan itu nantinya akan basi karena sudah diolah dan diberi bahan lain yang daya tahannya tidak lama. Tapi coba pikirkan buah coklatnya, sebelum dia diolah. Pastinya orang yang memetik buah coklat untuk diolah akan memikirkan pembibitan ulang, sehingga coklat akan tetap tumbuh terus dan mengikuti lingkaran kehidupan untuk terus dan terus memberi kenikmatan dalam bentuk es coklat, susu coklat, truffles, cookies, dan lain sebagainya. Jadi, kalau nanti kamu lihat istri atau suamimu semakin menua, menyebalkan, tidak bisa dipahami, dan bahkan sudah tidak bisa diajak bercinta *tsah … maukah kamu untuk tidak melihatnya usang secara biologis tapi tetap setia mencintainya dengan tulus dan konsisten? Agar supaya manusia - manusia ini lingkaran kehidupannya semakin terus kaya akan saling memberi dan menerima cinta?


Mungkin setelah menulis ini diatas kepalaku sudah ada halo dan ditanya Tuhan Alam Semesta "mau mati kapan? kok kayaknya udah sok paham gitu sama idup?" ….. jawabku, "nanti - nanti deh Tuhan, lagi pengen beli mobil jeeeeee …. "

No comments:

Post a Comment