Once you make a decision, the universe conspires to make it happen
- Ralph Waldo Emerson -
Sebagai makhluk yang susah membuat keputusan dan selalu ketakutan akan sebuah resiko, aku hanya bisa punya satu keyakinan bahwa alam semesta akan membantu. Membantu disini tidak hanya mengabulkan keinginanku tapi juga membantu akan sebuah pemahaman bahwa sesuatu harus terjadi meski tanpa sebuah jawaban yang pasti. Bisa mati gila kalau aku terus memikirkan berapa keputusan dan resiko yang sudah aku ambil di tahun 2013, mulai dari menikah, pindah bekerja bersama keluarga, meninggalkan karir, dan tidak hidup sendiri. Yang aku yakini ya setiap tanggal 1 Januari setiap tahunnya adalah momentum dimana aku bisa menoleh kebelakang dan bilang "oh I've been through much as best as I could" dan bersamaan dengan bersemangat "hello, new year … bring it on!"
Aku bilang sama diriku sendiri kemarin "ah persetan sama resolusi! dari dulu pingin kurus juga ngga tercapai, dulu ngga pingin kawin eee ternyata sekarang punya suami, dulu bilang pingin sendiri ternyata sekarang malah berkumpul dengan keluarga, dan lainnya yang berkontradiksi dengan resolusiku" Jadi tahun ini aku bebas resolusi! Kupikir tahun yang baru hanya perlu dijalani apa adanya dan menerima segala sesuatu sebagai sesuatu yang terbaik atas usaha semaksimal mungkin yang kita lakukan. Jadi bukan berarti tanpa semangat aku menjalani 2014 tapi lebih kepada, aku ingin terus belajar memahami, berusaha, dan menerima.
Kemudian sepenggal kalimat diatas mengajak aku berpikir bahwa selama ini aku hanya "pingin" dan bukan "memutuskan". Karena kalau aku jadi alam semesta aku akan menjawab "lha kamu pingin kurus tapi makan terus, kamu ngga pengen kawin lha kok memutuskan mau menikah, kamu pengen sendiri lha kenapa pulang kerumah buat ikut berkecimpung dalam bisnis keluarga" lalu kemudian aku tertunduk malu karena tidak paham akan makna "ingin'' dan "keputusan". Jadi untuk menyambut 2014 ini aku mau memahami resiko dari sebuah keputusan dan keyakinan atas sikap yang diambil. Karena membuat keputusan dan menjalaninya adalah sinergi sebuah perilaku untuk sebuah pencapaian. Kalau tidak mendapatkan pencapaian itu barulah efek memahami dan menerima dengan ikhlas sebagai bentuk kedewasaan *elap iler
Untuk tahun 2013 dan sebelumnya, terima kasih untuk setiap naik turunnya kehidupanku. Kesempatan untuk belajar jatuh, belajar merangkak berdiri, dan mensyukuri setiap lebih kurangnya. Untuk harapan yang berusaha aku rengkuh dan yang berusaha pergi. Kepada hati yang dipaksa mati lalu mulai memberi rasa. Kepada setiap pertemuan untuk sebuah perpisahan. Karena nanti suatu saat aku hanya ingin bisa memutuskan untuk bisa meyakini ini semua adalah yang indah dari sebuah proses yang tidak mudah.
No comments:
Post a Comment