instagram

Pages

Thursday, July 31, 2014

I Give It A(nother) Years

Sebagai orang pelupa, sekali lagi aku membuat jengkel suamiku ketika film ini tetiba muncul di Fox Movies malam itu. Aku seperti semangat untuk menonton dan suamiku mempertanyakan karena sebetulnya kami punya film ini dan aku selama ini tidak tertarik untuk menonton. Akhirnya kami memilih tidur dan tidak melanjutkan pertengkaran perihal kealpaan ku dalam mengingat sesuatu. Keesokan harinya baru aku tergerak menonton film itu karena ibuku dan adikku menyarankan karena menurut mereka film ini mirip dengan kisahku dan suamiku. Demikian juga mereka berpesan "semoga ending nya jangan ikut - ikutan sama" Karena penasaran, maka kuajak suamiku malam itu menonton film ini :





Nate and Josh
Pasangan ini baru saja bertemu, dalam waktu sekejap mereka memutuskan untuk menikah. Latar belakang mereka sungguh berbeda karena Nat adalah wanita karir dalam bidang marketing dan Josh adalah penulis lepas dan pekerjaannya tidak pasti. Nat tentu digambarkan dengan karakter yang jauh lebih dewasa daripada Josh yang kekanak - kanakan dengan pemikiran yang sederhana dan polos. Nat sering dibuat gemas dan kesal atas pertanyaan dan sikap bodoh si Josh juga dengan keluarga Josh yang perilakunya sulit diterima oleh Nat. Demikian juga keluarga dan teman Josh dan Nat berpikir bahwa hubungan Josh dan Nat tidak akan berlangsung lama atas romansa instan itu.


Pernikahan yang sederhana dan ditutup dengan penerbangan lampion seperti menggambarkan pernikahan mereka apik dan manis. Dilanjutkan dengan pernikahan mereka yang tampak baik - baik saling mendukung dan berusaha tidak menyakiti satu sama lain. Namun berjalannya waktu beberapa perbedaan seperti sikap Josh yang kekanak - kanakan, Nat yang selalu menyanyi dengan nada dan lirik yang salah juga mengusik kesabaran Josh, pertemuan keluarga yang canggung dan tidak tulus, pekerjaan Nat yang sibuk dan Josh yang cenderung santai dan tidak berproses, dan berbagai alasan lain sehingga akhirnya mereka ada pada konflik yang berakhir bahwa mereka yakin tidak bisa melanjutkan pernikahan ini lagi. Mereka berpisah dalam keadaan yang sungguh baik - baik dan tidak menyakiti satu sama lain. Komedi romantis dengan akhir yang bahagia membuat film ini nampak ringan dan nyaman untuk ditonton.


Stella dan Dion



Pasangan ini bertemu lagi setelah 8 tahun berpisah dan ternyata seketika setelah bertemu, mereka ternyata masih memiliki rasa yang sama. Mereka akhirnya memutuskan menikah dalam waktu sekejap tanpa memberi ruang waktu untuk mengenal satu sama lain. Tentunya berbagai perbedaan karakter dan latar belakang juga menjadi tantangan besar untuk mempertahankan pernikahan mereka. Pernikahan yang sederhana dan ditutup dengan menerbangkan lampion merupakan momen apik yang menambah kehangatan momen awal kehidupan rumah tangga mereka.
Tentunya berbagai perbedaan karakter pribadi dan keluarga besar masing masing juga menjadi pemicu selisih paham dalam hubungan mereka. Dion yang kekanak - kanakan, Stella yang terlalu keras dan kaku dalam menghadapi sesuatu, Dion dengan pekerjaannya yang nampak santai, Stella yang selalu menyanyikan lagu dengan lirik yang salah, teman - teman yang berbeda karakter juga menyulitkan mereka untuk membaur, serta berbagai keseharian yang juga menjadi adaptasi yang rumit dan penuh tantangan. "pasangan ini egois.." begitu komentar Dion ketika menonton film 'I give it a year'. "kenapa?" tanyaku yang juga penasaran dengan tanggapan Dion karena kisah film ini menyerupai kehidupan pernikahan mereka. Lalu Dion menjabarkan bahwa ketika pasangan memutuskan untuk menikah, mereka sudah siap untuk menerima segala perbedaan dan pemikiran yang tidak akan pernah semua yang akhirnya dirangkum menjadi proses adaptasi dan kompromi. Lalu dalam hati aku berujar …. baiklah I give it another years to come.



ps :
- Suamiku juga seorang penulis bebas yang menulis semau - maunya dia
- kami juga pasangan yang mengidam - idamkan VW golf milik Nate and Josh
- Aku juga sering kesal setiap suamiku bertanya hal bodoh seperti
"aku masih pengen makan taro boleh ngga? tapi kan aku udah sikat gigi"
sama seperti Nat yang juga kesal ketika suaminya bertanya "should I wear jacket?" sedangkan Nat menganggap itu pertanyaan bodoh karena semua orang tau cuaca hari itu seperti apa, kenapa hal bodoh seperti itu masih harus ditanyakan.
- Suamiku juga sering mengernyitkan dahi setiap aku menyanyi dengan penuh kepercayaan diri padahal semua liriknya salah. Josh juga selalu mengkritisi kesalahan lirik yang dinyanyikan Nat karena sebagai penulis yang mengerti bahasa, menurut Josh itu adalah kebodohan yang tidak bisa diterima.
- Aku dan Suamiku juga saling kesulitan menerima keluarga besar kami masing - masing!

1 comment:

  1. Well darling, this movie is so us but the ending. Aaahahahaha...I want to sit and play videogames too!

    ReplyDelete