Suatu sore aku lihat ekspresi suami saya sedikit berbeda. Sepertinya dia sedang melakukan komunikasi dengan orang lain dan tampak sekali dia kebingungan. Aku tanya kenapa dia sepertinya kesulitan menjawab. Sampai sebelum tidur dan setelah banyak bercerita, aku tau kalau dia kuatir kado ulang tahunku tidak sampai pada hari-H. Wajahnya nampak gusar dan lucu seperti orang yang tidak biasa memberikan sesuatu yang spesial untuk orang lain di hari yang penting.
Oh I'm flattered.
Iya, Hari Minggu kemarin ini umurku bertambah 1 tahun lagi menjadi 29!
oh lala … on more year and I hit 30! Ulang tahunku sejak kecil selalu dirayakan. Mulai dari berkumpul bersama tetangga lengkap dengan kue dan kado sampai pada kejutan tengah malam dan makan bersama keluarga. Tentu ini berbeda dengan budaya suamiku yang tidak pernah merayakan hari jadi secara spesial. Maka pada hari ini, aku pun mengurungkan diri untuk berharap banyak. Malah aku lebih merenungkan mencari determinasi hidupku menjelang umur 30.
Oh my God! better resolution please.
Syukurlah aku sudah siap dengan pertanyaan suamiku "what's your resolution this year?" lalu aku menjabarkan betapa aku ingin sifat temperamentalku perlahan memudar, rasa percaya diriku tumbuh, aku bisa menerima orang siapapun itu tanpa penilaian subyektifku, aku bisa melepaskan masa lalu, dan lebih tenang menjalain hari - hariku, juga menahan diri atas segala ucap sadisku terhadap suatu kejadian . Oh satu lagi! resolusi kali ini tidak lagi langsing, tapi aku ingin bisa olahraga … *bwahahahahh!
Lalu kemudian entah kenapa malam itu ketika suamiku bertanya dan aku menjelaskan, rasanya langkahku semakin ringan walaupun daging 200 gram baru saja kunikmati dengan arogannya.
Terima kasih alam semesta!
 |
let's go! |
 |
poffertjes from a friend! |
 |
my very surprising birthday gift
from my be loving husband |
 |
My husband's writing! |
My wife is my everlasting idol.
ReplyDelete