instagram

Pages

Thursday, September 19, 2013

Remind me this : 10 things of more reasons ...

If one day, there will be the moment of me wanting to give up on love or emotionally wanting to leave my husband, then please somebody remind me of these :

10 of more reasons why I'm so in love with Mustafa :

1. I never expecting him to marry me, to found me, or to be in love with me .. he's just popped up and and asked for my hands as if he knew what I felt.

2. As I have less self-esteem ... everyday he always makes sure that I've been doing great.

3. He always ensure me that his love for me is the best thing he ever experience and his best turning point.

4. His favorite way to calming me down is by hugging me tight and make sure that I know exactly how much he loves me and giving me the best advices ever.

5. He lets me do stuff I like :)

6. He frees me from bad thoughts by telling no lies

7. He is modest (as much as he wants to ensure me)

8. He accepts me as the way I am no matter what I have done in the past

9. He helps me do small stuff

10. He is just simply the reason why I say " I do "

and I can't wait to get the rest reasons ... more and more ..



some years ago, when I had strong disbelief of love, husband, and family a friend gave me this note which I dumped it somewhere for once again ... I didn't trust such things. Some days ago, I found this note again and would like to share it to you :


One day, you'll meet a guy
and ultimately, he's going to find out...

How you dance, how you sleep, how you smell at very point of the day.
How your face looks underneath all your make up.

How long it takes for you to get ready.
How you love ice cream, how you can be hyper at times,
and how certain songs and shows make you happy.

He's going to know how cranky you can get when you're tired,
how you think you look bad in all your photos, and how fat you think you are.

He is going to know almost everything about :

your fear of attachment
scars, family secrets, and last but not least,
your fear of loosing people you love
and you know what?
He's still going to love you and he's going to be there for you, no matter what.

as Selfish as Snoring

Snoring.... an act of making noise unconsciously when breathing while sleeping....
the one who snore is unaware and never feel disturbed of their own snoring voice while the other are deadly in disturbance listening its noise.....

depicting selfish and ego ....

Wednesday, September 18, 2013

Indefinite, Indescribable, and then Complicated Relationship


It was yesterday when friends of my brother visited us. They were excited to meeting my mom as she was known as a Tarot reader. Despite the result from Tarot reading, I was interested to share more about relationship inspired by their stories. (of course love story is still being the most unclear thing that persons would die to know the answer).

When we fall for someone we really want to live with and the universe do not conspires to get that “wanted man” instead of suggesting others whom we might not really interested in. *sigh.

Before I finally decided to get married, my husband is not my 100% type of the guy I want to live with. There is this guy I’ve once dated, I call him my guidance whose his presence is my savior to face this life as he is so mature, settle, understand my problems, knows how to cheer me up, nice person to talk and to laugh with, same interest with everything I like … but then the universe speak different.

Then I realize that it is not the way we perceive our lifetime friends vs. our part time partner. When I can not push the universe to fulfill everything I want but to accept that no matter what happen as my wish or not is the thing I might need but I just about not yet to understand.

My husband? Oh of course he is finally the one I can accept and being grateful of his presence teach me a lot about life and love. He is just more than what I want. He teach me to share a life, to accept myself, to trust, to embrace sincere love, to live simply, and to appreciate myself that I deserve to be loved, the most important thing is that he is to one who fight for me and for us being together.

So there is no indefinite, indescribable, yet complicated relationship. It’s just persons we must fortunately meet to understand life more and further more. In life we just learn that some stay, some aren’t, some teach us to let go, some teach us to appreciate present of life. Just let’s walk .. worry nothing and things will be just fine . Have faith that things will work out, maybe not how you planned but just how it’s meant to be.


Ps: in life, I’ve dated more than 15 guys. Some are quite serious, some are fun, some are me being reckless. But then in time I didn’t bother myself being single and planning to hit “Bank Sperm” *hahahah … The universe had another beautiful plan of me meeting my husband … The one I will spend the rest of my life to understand why I need this guy *hihihihi … 

Saturday, September 14, 2013

Lomba Lari

Si Gaya dan si Pino sedang mengikuti lomba lari.
Si Gaya terjatuh dan si Pino menoleh ... pino berujar memberi semangat supaya Gaya bisa berlari lagi ...

Bukan itu yang Gaya inginkan dan dirasa ia butuhkan saat ini.

Dia berharap Pino menarik tangannya supaya memudahkan Gaya berdiri dan berlari lagi.


Kemudian Gaya pun berusaha berpangku pada kakinya dan berusaha berdiri sendiri meski tak semudah ketika ada yang menarik tanganya sambil berujar "It's oke ... run with me"






32 Celcius Degree Sunday
Planning to finish my Vodka Tonight

Wednesday, September 11, 2013

Gagal Manggung


Beberapa hari lalu aku diminta untuk menjadi pembicara alumni SMA ku dulu. Berasa bangga sejenak ya karena aku yang dipilih. Aku diminta sharing atas pengalamanku meniti karir, mencapai mimpi, dan bagaimana usahaku. Dengan harapan bisa memotivasi anak – anak SMA ini dalam workshop career day.  Akupun membisu.

Sejak aku mulai berkarir di tahun 2008, memang lumayan lah aku diminta jadi pembicara seminar, juri kompetisi debat, dosen tamu, dan beberapa acara talkshow. Bangga dan percaya diri aku ini pada masanya. Ada saja idenya dibenakku untuk menyiapkan berbagai materi yang menarik dan selalu berakhir bahagia melihat respon tamu – tamu yang hadir.

Tapi kondisi aku sekarang beda. Ketika diminta jadi pembicara career day, aku sudah tidak lagi berkarir. Posisi jabatan terakhirku sebagai Marketing Communications Department Head sudah kuhempaskan dari sejak aku menitinya sebagai Public Relations Casual 5 tahun yang lalu. Aku juga masih dalam posisi rentan memikirkan situasiku saat ini dan sedang mempertanggungjawabkan pilihanku sebagai istri dan meneruskan usaha keluarga. Akupun kehabisan waktu untuk tidak dapat memikirkan materi sedikitpun yang bisa aku sampaikan pada Career Day tersebut mendatang.

Sejak tadi malam aku berpikir, apa yang bisa jadi inspirasi anak – anak SMA itu ya kalau aku jadi pembicaranya? Sudah waktu SMA itu aku nakalnya minta ampun, sering terancam ngga naik kelas, dan selalu pada titik ngga suka sekolah, pemberontak, haduhhhhhhh nothing worth to tell rasanya. Apalagi kalau sekarang toh akhirnya aku tidak berkarir …. Lalu bagaimana nasib anak – anak SMA itu kalau mendengar perjalanan hidupku saudara – saudara.

Mungkin sekilas kalau ada semisal anak SMA yang lagi bingung bagaimana caranya meniti karir dan secara ngga sengaja browsernya nge-Hang trus kebuka blog ini … then this might be awkward but the only I can say.



 You do not need others to motivate you, it’s yourself to trigger every ambition you wish to achieve and your big hearted if the universe decide the other way
- SA -

aku (lebih) bodoh!


Santer sekali di dunia social media ini sibuk membicarakan seorang pria sebut saja VP. Ya memang aneh sekali sih si pria ini membuat statement dengan bahasa yang dia pikir tinggi tapi malah membuat dia nampak bodoh. Lebih aneh lagi sekilas dibaca dia nampak sama sekali tidak sadar akan apa yang dia lakukan karena untuknya itu wajar.

Aku juga tidak tau sebenernya latar belakang si pria ini apa dan kenapa dia seketika mencuat pamornya lengkap dengan makian kebodohannya. Lha, berhubung aku ini pengennya ya eksis, maka hari itu social media milikku kuisi saja dengan sindiran terhadap si VP yang jelas – jelas aku ini tidak kenal. Singkat sekali aku merasa bangga karena kupikir sindiranku tepat kena sasaran dan hampir semua temanku meneruskan pesan sindirku lebih luas lagi.

Sesaat setelah itu ada seorang teman yang merespon dengan pemikiran yang tidak aku sangka katanya “ini tidak lucu, STOP making stupid people famous!” wah betul juga temanku ini, pikirku. Kemudian dia juga membuat pernyataan – pernyataan yang menjelaskan bahwa kita seharusnya tidak blow up si pria VP ini. Kalau dia menurut kita bodoh, ya sudah lah ya. Masih banyak orang – orang berprestasi lain, berbakat, atau kehidupan lainnya yang lebih inspiratif untuk dibagi. Lagipula, mungkin kita sama bodohnya dengan bersikap demikian.

We do have chance to change to world into better starting from ourselves not to pointing at someone else’s behavior. I mean, for it’s too shallow. So, thank you friends for reminding me that I was so super stupid for making jokes of others’ stupidity. 

Tuesday, September 3, 2013

E.N.O.U.G.H!!!!!!!!!


For my other half, other blood, and other surround in ups and downs


Sudah tiga malam ini aku terbangun tengah malam, mimpi – mimpiku konyol sih suatu waktu mimpi tetanggaku alien, lain waktu mimpi Obama njemput salah satu mentri yang lagi jalan kaki, pernah juga mimpi gendong bayi yang tumbuh besar tiap menit. Hanya saja ada yang mengusik tidurku setiap malam itu, hatiku seperti dipijit – pijit sakit dan menyesakkan ulu hatiku. Kenapa ini? Pikirku malam itu sampai kemudian semua pikirku kembali pada masa lalu yang berat, sakit, dan menyedihkan. Kenapa pikiran itu datang lagi??? Teriakku dalam hati karena tidak mungkin aku teriak malam – malam karena suamiku akan terbangun.

Sudah lelah aku akan mereka yang menasehati bahwa yang aku alami ini belum seberapa, masih tampak cemen, tidak seharusnya diratapi, dan sudah seharusnya ditinggalkan. Mudah gundulmu! Begitu umpatku!! Buktinya ini mengganggu kinerjaku dan aku semakin kuatir ini mengganggu pikiran suamiku melihat istrinya suka sinting nangis sendiri. Mungkin ini juga tidak seberapa depresinya seperti Angelina Jolie yang sampai kurus kering karena stress (oh I wish I can get skinnier too, still with big boops I have) Lalu ini semua apa???!!! Aku harus bagaimana???

Lelah aku bertanya dan aku harus menemukan solusinya. Melalui skype aku menghubungi salah satu sahabat yang punya latar belakan psikologi, dan mungkin memang aku butuh head shrinker saat ini. Mulailah aku berkonsultasi padanya.

RASA
Itu pertanyaan pertamanya, apa yang aku rasakan. Aku merasa aku punya kecemasan akan ketidak percayaan dan hal buruk akan terjadi. Aku takut sakit, takut dikhianati, takut dibohongi takut ditinggalkan, dan takut segalanya hancur berantakan (lagi).

MASA LALU
Aku mulai menjelaskan masa lalu yang sakit ketika aku menemukan orang yang aku percayai mengkhianati aku, ayahku dan mantan kekasihku. Dua sosok yang seharusnya dan sewajarnya pada kehidupan social yang normal adalah tempat aku berlindung dan percaya. Tempat utama yang bisa membuat pernyataan “seglanya akan baik – baik saja” dan hidup kemudian terasa lebih mudah. Namun ternyata alam semesta punya rencana lain. Aku terpaksa harus berdiri dan berpaku sendiri dalam sakit dan kehilangan kepercayaan juga apatis akan rasa.

DIRI SENDIRI
Bagaimana aku melihat diriku? Ya aku benci dengan diriku, menyalahkan diriku, bahwa segala yang terjadi itu semua salahku. Coba aku dulu begini, coba aku dulu begitu, dan semuanya pasti akan baik – baik saja. Aku tidak percaya pada diriku sendiri, aku benci pada diriku sendiri, aku lebih baik mati karena hidup juga tak ada untungnya. Aku juga tidak minta untuk hidup, aku hanya tidak sengaja jadi lahir. Aku tidak pernah melihat hidup sebagai berkah, hanya beban saja yang harus kutanggung dan cari akal untuk untuk membunuh waktu sampai mati, kalau bisa dipercepat. Aku tidak menghargai hidupku SAMA SEKALI!

SIAPA MASA LALUMU?
Aku ditanya, masa laluku itu spion atau truk besar yang membuntuti. DEMENTOR! Begitu jawabku… karena masa laluku menyedot segala rasa syukur dan bahagiaku di saat ini. Kemudian aku ditanya, bagian apa dalam masa laluku yang membuat aku bahagia. Sempat aku bingung sesaat, mungkin karena pikirku penuh dengan amarah dan sakit, sampai tak kutemukan. Pastinya ada yang membuatku bahagia, little heaven (itu bagaimana aku menyebut kamar kecilku di rumah yang lama), pengalaman karirku, teman, makanan yang pernah aku icipi, dan tempat – tempat yang pernah aku kunjungi. Setidaknya ada yang indah J

HADAPI ATAU ENYAH
Kupikir aku selama ini menghadapi, tapi ternyata ada kesibukan dan pengalihan perhatian yang membuatku lebih ke mengenyahkan daripada menghadapi. Sibuknya pekerjaanku dulu, teman main, pacar – pacar absurd yang tidak aku cintai, harta benda, kesuksesan, dan itu semua mengalihkan perhatianku dari masa lalu yang sakit itu. Kemudian kurasa aku sembuh, namun ternyata belum.

Kenapa pikiran itu datang lagi menghantui? Ternyata itu karena aku seloooooooo …. Aku punya banyak waktu luang untuk  melamun, dan ingatan itu kembali menghantui. Aku mulai mencoba jatuh cinta, jadi itu merupakan ancaman untuk sakit lagi. Aku menghadapi dua jenis sosok yang dulu pernah mengkhianati kepercayaan, bekerja dengan ayahku dan memutuskan jatuh cinta kepada suamiku. Ketika bantalku penuh airmata tiap malam, berbanding terbalik dengan bantal suamiku yang mungkin penuh dengan iler. Aku sering menangis diam – diam, kadang didepan suamiku. Aku ingin teriak, tapi aku takut didatangi tetangga kompleks. Kemudian aku memilih untuk diam.

Sahabatku yang sedang kujadikan pembimbing konselingku ini mengajakku untuk menyembuhkan sakitku, bukan untuk mengenyahkan dari pikirku, untuk menghadapi bukan untuk berlari. Menurutnya, momen dimana aku seloooooo tanpa karir dengan tekanan yang biasa aku hadapi ini adalah tepat untuk merefleksikannya, menghadapi, dan mencoba untuk berdamai dengan diriku sendiri.

Caranya?????? Demikian teriakku dan pasti yang lain yang mungkin yang berharap dan yang putus asa mencari jawaban.

Bekerja sama dengan suamiku, itu yang paling penting, karena hanya dia yang ada disampingku dan melihatku dengan cara yang berbeda. Karena masa laluku sama pentingnya untuknya dan juga masa lalunya sama pentingnya untuk ku. Yang jelas aku harus meyakinkan suamiku aku tidak sinting, aku sedang menghadapi masa laluku.

Pada detik – detik dementor masa lalu itu datang, aku hanya perlu menikmati sakitnya sampai aku tidak tahan, efeknya bisa menangis, teriak, dan muntah. Tapi itu harus dikeluarkan dan harus disampaikan. Karena nantinya entah kapan, suatu saat nanti, ketika masa lalu itu datang, aku bisa bilang itu kenangan, bukan dementor.

Jadi ketika yang lain mungkin ingin melakukan yang sama tapi ngga punya suami. Kamar mandi, air gemericik, aromatherapy, hardbeat song, dan chocolate, bisa membantu untuk menangis, teriak, dan berdamai dengan masa lalu. Tingkatkan serotonin, mari bunuh trauma sama – sama, nikmati hari ini, dan berbagi cinta (bukan berbagi bercinta, itu beda!!)


Untuk sahabatku, @adelaksmi … terima kasih untuk waktunya  pagi – pagi disela kesibukanmu untuk menjawab skype ku. Terima kasih kala dulu pintu kantormu yang selalu aku buka dengan paksa, dan aku tutup, sebagai tempat aku menangis, mencurahkan bebanku, dan tidak pernah melihat aku sinting. I thank you full!

Monday, September 2, 2013

Benteng Putri Raya


Adalah Putri Raya, demikian ayahnya memberi nama kelak dia akan menjadi yang maha mengerti seisi jagat raya ini. Putri Raya, sebagaimana seorang putri… begitulah kehidupan seorang Putri, klise dengan segala senang dan riangnya. Sehari – harinya dihabiskan bermain – main dengan kesenangannya, bersama sahabatnya, Peri Pine.

Sampai pada suatu hari, kerajaan Putri Raya diserang musuh dan disaat yang sama, sahabat Putri Raya memilih untuk pergi dan meninggalkan Putri Raya. Seperti malam yang tidak ada akhirnya, hanya kesedihan yang dirasakan. Kerajaan tempat Putri Raya bermain, tak lagi menjadi Istana yang indah, taman yang indah pun tak lagi menjadi favorit untuk duduk dan memandang alam semesta. Tidak ada lagi tawa dan senyum di wajah Putri Raya, sungguh menyedihkan mengingat Putri Raya sangatlah ceria dan penuh canda. Kehadirannya selalu memberi kebahagiaan dayang – dayang, pujangga kerajaan, juga rakyat sekitarnya.

Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Raja Kum, melihat putrinya demikian, terlebih kerajaannya pun juga terkalahkan musuh. Selain prihatin atas kondisi kerajaan dan rakyatnya, tentu saja kesedihan Putri Raya menjadi perhatian utama Raja Kum. Sudah berhari – hari Putri Raya tidak menyuapkan makanan favoritnya, tidak mau keluar kamar, dan masih tak ada senyum diwajahnya. Raja Kum yang putus asa bertanya kepada Putri Raya, “apa yang bisa aku lakukan untuk menyudahi sedihmu, putriku?” dan tak lama kemudian Putri Raya menyahut lirih “Aku hanya tidak ingin merasa sedih yang sesakit ini, Ayahanda”

Maka dibangunnya lah kerajaan berbenteng tinggi dan tebal oleh Raja Kum, lengkap dengan dayang – dayang dan binatang – binatang kesukaan Putri Raya, tentu saja dihiasi dengan taman yang indah untuk tempat favoritnya, menikmati alam semesta. Dengan demikian, harapnya … Putri Raya tidak akan merasa sakit akan sedihnya lagi.

Pada suatu hari, Pangeran Daman sedang berburu di hutan. Sedikit jauh dari wilayah kekuasaan kerajaannya sampai keasyikannya berburu membuatnya tak sengaja menemukan bangungan mirip dengan istana, dengan benteng yang besar dan tebal, nyaris menutupi isi bangunan itu. Dari luar lamat – lamat Pangeran Daman hanya mendengar senandung gadis – gadis dengan suara merdu, dan gelak canda tawa yang lirih dari dalam bangunan kastil nan megah itu.

Sama sekali tidak ada celah yang memungkinkan Pangeran Daman untuk masuk, dan benteng yang kokoh itu juga tidak memungkinkan untuk ditembus. Maka ditulisnya dalam secarik kertas dan dilemparkannya kedalam benteng tersebut dengan harapan, akan sebuah jawaban.

Putri Raya saat itu yang sedang bercerita, bernyanyi, dan bercanda bersama dayang – dayang, terkejut melihat ada bongkah batu yang ditutup kertas jatuh dari atas. Pelan – pelan Putri Raya membuka kertas itu dan membaca pesan disitu. Penuh rasa takut, merasa terancam, dan kuatir aka nada serangan dari luar, Putri Raya melihat tulisan sapaan dari Pangeran Daman menanyakan siapa gerangan yang ada didalam dan memuji senandung lagu yang dinyanyikan Putri Raya bersama dayang – dayang. Sedikit ragu, Putri Raya mengambil pena dan menuliskan balasan kertas itu, memperkenalkan dirinya, dan mengucapkan terima kasih atas pujian yang diberikan.

Ternyata percakapan unik itu mengawali pertemanan pertama kali Putri Raya dengan Pangeran Daman setelah mengurung diri selama ini. Sampai pada akhirnya Pangeran Daman, meminta Putri Raya untuk membuka benteng kokoh itu dan membiarkan Pangeran Daman untuk masuk. Putri Raya dengan lembut menjelaskan ketakutannya akan dunia diluar, dengan rasa sakit akan sedih, dan bagaimana benteng kokoh ini dibangun untuk menghalau ketakutannya itu oleh Raja Kum, sang Ayah.

Tidak menyerah, demikian Pangeran Daman membalas pernyataan Putri Raya, menceritakan betapa indahnya dunia diluar benteng kokoh itu dan rasa sakit akan sedih itu hanya bagian dari perjalanan yang akan mengindahkan hidup. Dengan itu Pangeran Daman berjanji menunjukkan kesetiaannya kepada Putri Raya, menjanjikannya kebersamaan dengan mencoba sendiri menggempur benteng yang kokoh itu. Tentu saja hal ini menjadi ancaman untuk Putri Raya, meski disisi lain dia merasa bahagia atas kehadiran Pangeran Daman menjadi sahabat yang menyenangkan, namun ketakutannya tak terbendung juga mengkhuatirkan apa yang akan terjadi nanti.

Selama Pangeran Daman berupaya menggempur benteng yang kokoh itu, tak hentinya mereka saling bercerita, saling meyakinkan dan menguatkan, bahwa segalanya akan indah sampai nanti mereka akan bertemu. Putri Raya dengan sabar, mencoba merelakan benteng yang kokoh itu runtuh perlahan dan mempersiapkan hatinya untuk segera bertemu pangeran Daman untuk dapat bersama menikmati tantangan hidup. Dalam hati Putri Raya berpikir, jika memang Pangeran Daman berhasil menggempur benteng itu, maka laiklah ia mendapatkan hati dan kepercayaan Putri Raya.

Pastinya lah ada rasa lelah dan keinginan untuk menyerah dibenak Pangeran Daman, namun niatnya tak mengalahkan dua hal itu. Sampai pada batu terakhir yang membatasi dia dan Putri Raya, akhirnya Pangeran Daman berhasil menembus benteng yang kokoh itu. Keyakinannya terjawab karena Putri Raya pun dengan setia menunggunya selama merobohkan benteng itu. Paras dan senyumnya serta pancaran kebaikannya sudah cukup menghilangkan peluh dan lelah Pangeran Daman.




I hope, one day you'll understand as me trying to understand
for there is no one can replace another anyone
for when there is no hope for tomorrow, I must myself embrace the morning
for the loved once and and the hatred
for the hurt and the cure
for doing not for promises