instagram

Pages

Tuesday, June 26, 2012

The harder the stronger

Play hard toward yourself so you will know what ultimate satisfaction is
- the guy whose name shouldn't be mentioned -


Nguping Kantor # Staff Baru

Staff Baru : Mbak, punya kertas VHS ngga?
Staff Wanita : Mau buat ngrekam apa mas?

didengarkan oleh staff lain yang mulai berikir pita kaset bisa terbuat dari kertas, inovatif!

Thursday, June 21, 2012

Apart

If you never willing to leave me as I do, then we will never be apart
-SA-



Tuesday, June 19, 2012

BeFloss!




Beberapa waktu yang lalu, aku dan temanku merasa sangat rendah diri dan putus asa akan apa yang kami lakukan setiap hari. Kata orang kebanyakan ini sindrom ‘bosan jadi pegawai’. Tapi kadang jadi pegawai itu juga rewel, katanya jenuh, patah arang karena tidak punya idealisme, diperbudak bak robot setiap harinya, tapi banyak juga yang memilih untuk menyerah karena takut untuk terjun ke dunia usaha.

Akhirnya aku dan temanku bertanya pada diri kita sendiri, siapkah kita membuat sesuatu dan menjualnya? Karena inti dari sebuah bisnis adalah menjual sesuatu dan membuat sesuatu itu terbeli. Caranya? Itu adalah strategi kita sendiri, bisa dari referensi orang atau kita inovasikan sendiri.

Kami muncul dengan satu produk milik relasi keluarga temanku, Abon Sapi. Rasanya enak! Untuk soal rasa, sebagai pecinta kuliner yang takut gemuk aku punya bakat disini, jadi kalau kemarin ketika mencicipi rasa Abon-nya tidak memiliki cita rasa daging sapi yang asli, gurih, dengan tekstur otot sapi yang renyah, saya juga enggan menjualnya.

Kami lalu mengusung brand dan tagline untuk membuatnya lebih menarik lagi, serta merta packagingnya juga yang bisa membuat orang melirik. Lalu, lahirlah produk kami yang lucu dan enak ini “BeFloss – Floss the most!”

Coba deh pesan ke kami, bisa follow kami di dunia twitterland @befloss , e-mail kami di mybefloss@gmail.com , atau add pin BB kami di 21c39564 harganya sangat kompetitif dengan yang lain, tapi rasa memang ngga pernah bohong, untuk rasa abon yang gurih, sedap, dan bergizi ini, I love how it’s worth! BeFloss tersedia dalam dua rasa Original dan Spicy... *kalau saya suka yang Spicy, aduh itu kalau dimakan pakai nasi putih panas.... hmmmm, jadi inget masa kecil :)

Ps: Terima kasih ya teman – teman yang sudah mendukung kami di acara bazaar Girang Sasanti pada minggu lalu, buat yang sudah follow kami di dunia twitterland, memuji packaging kami, heboh di instagram, dan memesan dari berbagai kota, we really appreciate it!






Monday, June 18, 2012

Little Heaven

Emang bener kata orang, kita itu yang menciptakan kebahagiaan sendiri dan bahagia itu sederhana. Walaupun orang selalu bilang ngga mudah mengubah emosi yang sedang tidak bahagia menjadi bahagia atau mencari hal sederhana akan sebuah kebahagiaan. Syukurlah sepertinya aku memiliki karunia itu, karunia untuk mudah ketawa, mudah membuat orang disekitarku ikut tertawa *karena 7 dari 10 orang yang aku temui selalu bilang aku konyol,  dan tidak sulit untuk menganggap hal – hal kecil menjadi alasan kebahagiaanku.


Caraku untuk mengembalikan moodku kemarin adalah menata kamar dan sekarang tertantang untuk mempertahankan tatanan kamar yang mana itu adalah "little heaven" ku, tempat aku istirahat, bersyukur, mencari inspirasi, dan berbagai letupan kisahku berawal dari ruangan kecil ini ....


Corner of thoughts

The Little Heaven

The Runway Wardrobe 


*furniture yang ada di kamar ini bisa dipesan lho! hihihihihihi :D

Thursday, June 14, 2012

Oh Lord, this guy please!





Inget beberapa waktu lalu aku menulis mengenai sebuah Kedai Kopi di Yogyakarta, lengkap dengan sejarah bahwa itu rumah adalah milik Eyang dulunya lalu sekarang diabadikan menjadi sebuah Kedai kopi yang vintage dan serasa kembali ke jaman colonial setiap kali mengunjungi tempat itu, akhirnya aku bertemu dengan pemiliknya. Aduh, dilemma deh sebaiknya ditulis atau tidak ya namanya, nanti kalau ke-googling … matilah awak ketahuan curhat after session-nya! Hehehhehe… Ceritanya begini, ini karena Mama baru saja menulis buku perdana berjudul “Tangan – tangan” dan beberapa hari sebelumnya, Pakdhe dipanggil oleh yang kuasa *selamat ya mama buat bukunya, sayang kameraku rusak belum bisa pamer - pamer foto via blog ... beliin iphone dong eehhhhh ... . Kemudian mama berkumpul dengan kakak – kakaknya di Kedai Kopi itu dan disitulah mama berkenalan sama owner Kedai kopi tersebut, “ownernya ganteng!” begitu kata mama … sungguh maksimal sekali kan caranya memotivasiku!!

Entah bagaimana ceritanya, si Owner ini ternyata sudah sangat familiar dengan keberadaanku! ( THANK GOD I’M FAMOUS!!!!!!!!!! *hahahahaha) jadi beberapa saat kemudian kami saling follow di dunia kicauan burung yang ramai di sebuah garis lini waktu social media itu. Memutuskan untuk bertemu dengan si Owner bukanlah hal yang mudah, kami sama – sama sibuk (halah! Janjane bukan sama – sama sibuk sih, tapi aku ini tergolong HUMAS yang minderan, jadi ketika diajak ketemu, pusing tujuh keliling). Pada sebuah sore, aku datang menemui si Owner ini di Kopitiam Oey, dan VOILA *ganteng mak!!! You are definitely right!!! … hehehehe … dan yang lebih keren lagi ngga hanya ganteng, smart, tenang, cool, sederhana …. Halah! *you name it* my idol criteria is so far on him! *asem*

Cerita kami seputar ide dan konsep event yang akan kami gelar, dunia bisnis pariwisata dan hotel saat ini, bisnis – bisnisnya dia *haizzzz kemecer nggak sih loe!, dunia export, travelling, food, and then .. and then … and then. Overall, I’ll say … Oh Lord, this kind of guy that can make me sit longer listening to his experience, thoughts, ideas, and found what people called ‘chemistry’ is the one I’ve been dreaming along! Meski ternyata dia sudah beristri dan beranak … okelah! Aku bukan tipe wanita perebut lelaki orang *sikap* jadi doaku simple aja seperti pesan mama pagi ini via skype … “Oh Lord, this kind of guy please!


ps: ditulis dalam keadaan mengantuk dikantor lantaran pulang jam 12:00 dan mendengar anak – anak kos teriak GOAL! Beberapa kali… tapi rasa syukur ini jauh lebih baik mendengar mereka berteriak GOAL! Daripada suara orang bercinta! Damn!

Wednesday, June 13, 2012

Pegawai dan Pengusaha


Sebelum nulis ini, aku tidak menyempatkan diri mencari tahu, sudahkah saya menulis mengenai hal ini. Yang jelas, perdebatan menjadi pegawai dan pengusaha sudah sering sekali keluar masuk telinga, hati, dan pikiran. Aku sekarang bekerja bersama seorang pengusaha sukses dan aku juga secara tidak langsung berada dibawah manajemen yang seumur hidupnya belum pernah menjadi pengusaha. Dalam sebuah meeting, aku melihat ada dua hal yang bisa menjadi gambaran pertimbangan untuk semua yang sedang bingung akan menjadi pegawai atau pengusaha.

PLAY SAFE
Jadi pegawai itu sudah pasti setiap tanggal 28 gajian, dengan jumlah yang pasti tidak kurang tidak lebih. Sehari – harinya mungkin target bisa dipermainkan dan korupsi waktu adalah kebebasan kecil yang bisa dinikmati selain jam istirahat. Keputusannya tidak memiliki resiko teramat besar karena kepemilikannya terhadap perusahaan tidak sebesar pemilik perusahaan. Idealismenya hilang, dikarenakan tak lagi semua ide – ide dan pemikiran bisa diaplikasikan secara gamblang karena ada atasan yang menjadi penentu. Ketika dihadapkan masalah, berkelit dan mencari alasan bisa menjadi strategi terakhir yang bisa dijalankan dan kerugian tidak langsung menampar. Yang jelas, aku aman.

PLAY RISK
Sebagai pengusaha, yang mendasar adalah bagaimana usaha yang dimiliki untung dan menutup biaya operasional. Pendapatannya bisa beragam, fluktuatif tergantung bagaimana kinerjanya. Segala ide dan upaya serta keputusannya bisa diaplikasikan dan resiko utama ditanggung oleh si pengusaha. Pegawainya, cukup menjalankan pemerintah dan memberi saran sekenanya. Kepuasan adalah mutlak hukumnya karena, I own, I lead, I manage with determination.

Dalam meeting ini, aku memperhatikan Bapak (pengusaha) bisa dengan sigap membuat keputusan, mengolah saran, dan bertanggung jawab atas segala keputusan dan Ibu (pegawai) dapat berkelit akan sebuah pertimbangan dan memberikan saran semampunya namun gaji bulanan tetap masuk pada rekeningnya. Berapa pendapatan si Ibu vs. si Bapak? Tidak perlu mengecheck rekeningnya kan? Bagaimana kepuasan kerja mereka, coba lihat pencapaiannya selama ini, karena itu relatif. Lalu yang jadi pertanyaan, kemana langkahku akan melaju?