Teman – temanku
Waktu aku berada di masa-masa beratku, aku memutuskan untuk menarik diriku dari kehidupan sosialku untuk mendapatkan kembali diriku yang seutuhnya. Berangsur – angsur, ketika masa kembali mempercayakanku untuk menjalani tantangan kehidupanku kembali, akupun bertanya “aku sudah siap, atau karena aku menarik diri yang membuatku siap?” Beberapa orang dekatku memberi semangat, bahwa untuk menyembuhkan hati aku harus menghadapi penyebab dari luka itu.
Ketika rasa siap itu belum ada, aku belum berani bertemu dengan teman – teman masa laluku. Teman yang mengerti perjalanan hidupku, orang yang terlibat dalam luka hatiku, sosok yang membuat jantungku menderu akan kebencian, dan mereka yang tidak mengerti namun berlagak mengerti.
Hari ini, aku menyambut kembali sapa ramah teman – temanku, perhatian kalian lebih dari segalapun yang ada. “aku baik – baik saja, teman” atau mungkin jawabab “aku sudah berangsur membaik” membuat mereka tak lagi sungkan untuk kembali tersenyum bersama ku. Untuk “my pillow talk buddy”, terima kasih sudah dan selalu mengingatkan aku, bahwa aku baik – baik saja, selalu menatap kedepan. (nah kan! Ada lagi identitas rahasia di blog ini! Nyebelin sekali lho!!! …. *mulai gresek nama calon suamik!*)
I
No comments:
Post a Comment