Sebenernya tulisan kali ini isinya emosi sumpah serapah dan kecaman untuk seseorang sales yang janjian tapi ternyata membuat janji meeting lain dan membuatku menunggu 1 jam. Tapi, bukan aku kalau tidak mengambil sisi "Bright Sparks" kalo menurut kosa kata ku akan segala kejadian yang menimpaku.
Ternyata, tempat kami janjian itu adalah hotel baru di daerah Mampang dan ngga nyangka kalau ada sentuhan American Classic didalamnya. Sebagai penyuka vintage yang ngga abal - abal. Aku jatuh cinta sama kabinet ini :
Sebenernya aku lagi homesick, tapi ngga cocok juga disebut homesick, kan aku ngga punya rumah. Mo dibilang hometown sick, Yogyakarta is not really my hometown. Yang jelas aku kangen Jogja, tapi apa ya yang dikangenin, pacar ngga punya, temen masih bisa kejangkau BBM, telpon, dan twitter. Malah kalau di Jakarta aku bisa ketemu adekku tercinta setiap saat.
Setelah bertapa disamping kolam renang beberapa malam, ternyata aku memang merindukan sesuatu. Aku merindukan sebuah rasa yang orang sebut dengan istirahat. Dipikiranku sudah terpatri, kos ku di Jogja adalah tempat tinggalku, semua barang - barangku disitu. Sudut-sudut itu sudah aku kenali dan menjadi tempatku berpulang. Meski kos - kosan ku di Jakarta dibilang mewah, masuk TV, ada kolam renang, dan wifi, tapi memang betul... I need a place that I call home ...
Tuesday, January 31, 2012
Saturday, January 28, 2012
I'm Single
Okelah ngga papa, kalo blog ini followernya hanya satu. Tapi ternyata banyak yang membaca dan bertanya di jalur pribadi. Mbok ya di follow biar blog ini agak keren dikit.
Dari yang pada komentar dan bertanya, sepertinya pertanyaan paling favorit adalah, siapa pasanganku sekarang? Dan kenapa banyak sosok lelaki yang aku gambarkan di blog dirahasiakan identitasnya, sepertinya dekat tapi merupakan beberapa identitas yang berbeda - beda. Saya ini single, tidak terikat dengan komitmen dan tidak sedang jatuh cinta. Beberapa pria itu memang dekat, dan dirahasiakan, karena menyebutnya akan menimbulkan stroke, impotensi, dan gangguan kehamilan heheheheh... *itu rokok ya!?!? Beberapa dari mereka aku anggap sebagai kakak dan aku kagumi perhatian dan nasihatnya. Tapi tetap, aku belum bisa jatuh hati.
Mengumpulkan kepingan hatiku yang pernah hancur berserakan itu rasanya masih sulit. Membagi waktu antara jam kerja yang cukup menyita juga rasanya masih terlalu egois untuk menjalin sebuah komitmen. Dulu ada yang bilang, lebih baik dicintai saja daripada mencintai, karena kami kaum wanita, ada masa expirednya. Wah, sialan sekali temanku yang membuat pemikiran ini. Karena sempat dicoba, tetep aja ngga bisa. Paling ngga, aku juga harus mencintai pasangan hidupku nantinya.
Anyway, semalam aku bermimpi lagi akan sosok yang pernah tinggal lama sekali dihatiku. Mimpi yang selalu buruk dan meninggalkan sakit di pagi hari ketika bangun. Mungkin saja sebagian hatiku masih merindukan dia tapi pikirku membuat suatu logika bahwa kami memang tidak bisa bersama lagi (untuk saat ini). Sebuah kabar mengajakku berpikir bahwa dia baik - baik saja. Jadi, mungkin memang kami lebih baik begini.
Tapi pemilik semesta punya rencana yang tidak oernah bisa aku runtut segala kejadiannya. Hanya sebuah pemikiran, jika suatu saat nanti kami bertemu kembali dalam suatu ruang dan waktu. Mungkin kata pertama yang akan aku ucapkan adalah ... "where have you been old friend?"
Dari yang pada komentar dan bertanya, sepertinya pertanyaan paling favorit adalah, siapa pasanganku sekarang? Dan kenapa banyak sosok lelaki yang aku gambarkan di blog dirahasiakan identitasnya, sepertinya dekat tapi merupakan beberapa identitas yang berbeda - beda. Saya ini single, tidak terikat dengan komitmen dan tidak sedang jatuh cinta. Beberapa pria itu memang dekat, dan dirahasiakan, karena menyebutnya akan menimbulkan stroke, impotensi, dan gangguan kehamilan heheheheh... *itu rokok ya!?!? Beberapa dari mereka aku anggap sebagai kakak dan aku kagumi perhatian dan nasihatnya. Tapi tetap, aku belum bisa jatuh hati.
Mengumpulkan kepingan hatiku yang pernah hancur berserakan itu rasanya masih sulit. Membagi waktu antara jam kerja yang cukup menyita juga rasanya masih terlalu egois untuk menjalin sebuah komitmen. Dulu ada yang bilang, lebih baik dicintai saja daripada mencintai, karena kami kaum wanita, ada masa expirednya. Wah, sialan sekali temanku yang membuat pemikiran ini. Karena sempat dicoba, tetep aja ngga bisa. Paling ngga, aku juga harus mencintai pasangan hidupku nantinya.
Anyway, semalam aku bermimpi lagi akan sosok yang pernah tinggal lama sekali dihatiku. Mimpi yang selalu buruk dan meninggalkan sakit di pagi hari ketika bangun. Mungkin saja sebagian hatiku masih merindukan dia tapi pikirku membuat suatu logika bahwa kami memang tidak bisa bersama lagi (untuk saat ini). Sebuah kabar mengajakku berpikir bahwa dia baik - baik saja. Jadi, mungkin memang kami lebih baik begini.
Tapi pemilik semesta punya rencana yang tidak oernah bisa aku runtut segala kejadiannya. Hanya sebuah pemikiran, jika suatu saat nanti kami bertemu kembali dalam suatu ruang dan waktu. Mungkin kata pertama yang akan aku ucapkan adalah ... "where have you been old friend?"
Wednesday, January 25, 2012
Jakarta Week 1 : Sahabat dan Adik
Dua sosok yang ada dalam level terendah di kehidupanku adalah keluarga, sahabat, dan adikku tercinta. Sahabatku yang satu ini, sangatlah spesial. Kami sudah saling mengenal selama 20 tahun. Kami dekat karena orang tua kami dekat (kami terpaksa mengenal satu sama lain). Permusuhan pun pernah kami jalani. Sampai akhirnya kami memang harus duduk sebangku dimasa SMA dan kami pun semakin dekat lalu bersahabat erat.
Eratnya persahabatan kami itu unik, selera kami sama *kecuali selera pria* dan kami sering tidak sengaja membeli barang yang serupa tapi tak sama, tas, baju, sandal, sabuk, dll. Bahkan sering terjadi ketika dia melihat sepatuku dan komentar "hampir aja kemarin beli ini" begitu juga aku sebaliknya. Bahkan pernah dia mengeluh sudah mengincar sabuk yang bagus, tapi hanya tersisa 1 buah dan itupun terbeli orang. Ternyata, pembeli itu adalah aku. Mungkin kami memang sehati, tapi ini keunikan kami... bahkan gigi kami berlubang di tempat yang sama dan tidak sengaja membeli baju tidur yang sama *mulai lebay dan jijik*
Lucunya lagi, ketika aku bertugas di Jakarta, kami tinggal berdekatan, sama seperti ketika kami di Jogja. Jarak tempat tinggal kami benar - benar dekat. Lalu aku, sahabatku, dan adikku memutuskan untuk menghabiskan akhir minggu bersama ....
I love you guys, I love my weekend, even about the Tugu Tani experience! screw the girl who hit those people.
Eratnya persahabatan kami itu unik, selera kami sama *kecuali selera pria* dan kami sering tidak sengaja membeli barang yang serupa tapi tak sama, tas, baju, sandal, sabuk, dll. Bahkan sering terjadi ketika dia melihat sepatuku dan komentar "hampir aja kemarin beli ini" begitu juga aku sebaliknya. Bahkan pernah dia mengeluh sudah mengincar sabuk yang bagus, tapi hanya tersisa 1 buah dan itupun terbeli orang. Ternyata, pembeli itu adalah aku. Mungkin kami memang sehati, tapi ini keunikan kami... bahkan gigi kami berlubang di tempat yang sama dan tidak sengaja membeli baju tidur yang sama *mulai lebay dan jijik*
Lucunya lagi, ketika aku bertugas di Jakarta, kami tinggal berdekatan, sama seperti ketika kami di Jogja. Jarak tempat tinggal kami benar - benar dekat. Lalu aku, sahabatku, dan adikku memutuskan untuk menghabiskan akhir minggu bersama ....
I love you guys, I love my weekend, even about the Tugu Tani experience! screw the girl who hit those people.
![]() |
Japanese Dining at KiraKira Ginza |
![]() |
Ragusa!!!! Hooosssaaahhh |
![]() |
Vintage Cafe Batavia |
![]() |
Feels like in Japan - KiraKira Ginza |
![]() |
At Cathedral I'm so grateful |
Saturday, January 21, 2012
Ask me about PR : Klienku Mencintaiku
Mbak, aku dikejar - kejar klien ni. Sampai suka ngajakin ketemuan pas weekend, mau datengin ke kost, dan ngajakin kencan. Gimana cara nolak baik - baik?
Ini based on experience answer yak! Resikonya memang begitu ... disatu sisi, disyukuri aja .. Alhamdulillah Sesuatuukkk banget ada yang naksir lho ya! di saat banyak orang desperate nyari jodoh hihihihihih....
Harus dibedakan ketika hanya akan sebatas profesional atau berlanjut ke skandal yang tak terelakkan *lho kok curcol. Cara menjawabnya cukup beragam dengan penolakan halus dan pereeesss yang maksimal. Semisal, "Ketemuannya jam kerja aja ya, my weekend is for my family and loved ones .. maap ya maap ya" ata misal mau datengin ke kost atau tempat tinggal dan kamu ngerasa ga nyaman ya dijawab aja, "mending ketemuan entertain aja, ntar aku ajakin bos ku, mau ngomongin project yang itu kan?! *nada datar sok profesional*, atau pasang PP BBM, PP Facebook dengan berbagai jelmaan kekasih supaya nunjukin you have life beyond their acknowledgement. Ada kalanya mereka sadar sendiri dan akan menghormati profesionalisme kerja kamu kok. Percaya deh *wink*.
Ask me about PR : Aku dan Brand
Beberapa kali ada beberpa PR dan anak Marcomm muda yang menanyakan seputar problematika mereka. Meski aku belum terlalu dibilang senior, tapi aku berusaha semampuku membantu mereka. Semoga, bahasan - bahasan disini, juga bisa membantu semuanya yang ingin terjun di dunia Public Relations atau Marketing Communications yang katanya "the most wanted JOB".
BETUL!!! Beda ya kalo kita flash back jaman SMA atau kuliah, tiap kenal sama orang itu purely friends. Tapi keti ka kamu jadi PR, orang - orang yang kamu kenal di kemudian hari adalah 80% pekerjaan dan 20 % nya kalo ternyata cocok, baru bisa jadi teman. Jadi, mereka pun akan mengenal kamu dengan First Nam (your name) dan Last name (your brand). Contoh : My name is Stella and I work as a PR at "T" Hotel, jadi mereka akan mengingatku sebagai Stella "T" Hotel.
Jadi memang kurang profesional kalau kau membawa dirimu dengan perusahaan tapi kamu sembari menjual produk - produk online shop kamu. Perusahaan kamu harusnya menegur kamu soal ini.
Mbak, apa bener kalo jadi PR kemana - mana harus bawa brand? kalo aku punya online shop dan aku bekerja di institusi sebagai PR, berarti aku harus memilih salah satu?
BETUL!!! Beda ya kalo kita flash back jaman SMA atau kuliah, tiap kenal sama orang itu purely friends. Tapi keti ka kamu jadi PR, orang - orang yang kamu kenal di kemudian hari adalah 80% pekerjaan dan 20 % nya kalo ternyata cocok, baru bisa jadi teman. Jadi, mereka pun akan mengenal kamu dengan First Nam (your name) dan Last name (your brand). Contoh : My name is Stella and I work as a PR at "T" Hotel, jadi mereka akan mengingatku sebagai Stella "T" Hotel.
Jadi memang kurang profesional kalau kau membawa dirimu dengan perusahaan tapi kamu sembari menjual produk - produk online shop kamu. Perusahaan kamu harusnya menegur kamu soal ini.
Thursday, January 19, 2012
Weekend Notes : Belated Bday Blast and pre-Sincia Party
Wednesday, January 18, 2012
Jakartaku, dulu dan sekarang
Dulu pernah berujar, aku benci Jakarta. Dengan segala ketidak ramahan, ketidaknyamanan, dan tipu muslihatnya. Lalu aku kembali berujar, aku pasti akan menikmati jakarta pada level kehidupan tertentu... KEtika aku bisa menikmati Jakarta dalam level yang berbeda. Level kehidupan yang memungkinkanku menikmati metropolis nya kota ini.
Kunjunganku kali ini sedikit berbeda dan membuatku berkomentar.. Guess I'm in love with Jakarta. Memangnya, kehidupan level apa yang harus dijalani untuk menikmati sebuah kota yang disebut Big Durian ini.... Ngomong - ngomong soal Big Durian, aku juga baru tau kalau ini sebutan semacam Big Apple di New York. Jadi ketika Evita Peron ke Big Apple, mungkin aku semacam Evita Perotttt pergi ke Big Durian. Kembali ke pembicaraan level kehidupan, bukan berarti aku berkata uang adalah segalanya untuk membeli kebahagiaan, tapi untukku uang memang tetap berarti untuk membeli fasilitas, kenyamanan, dan keamanan.
Ketika tiba di Bandara, dan sudah ada sopir yang menjemput. Ketika tempat tinggalmu nyaman dan tidak merasa panas, ketika 12 jam yang terik kau habiskan di ruang kerja. Ketika seluruh bi aya pengeluaranmu ditanggung oleh kantor, dan ketika hampir seluruh tempat rekomendasi di Jakarta bisa kau kunjungi, percayalah padaku... Hidup akan terasa lebih indah di Jakarta. Oiya, satu lagi.. Ketika sahabat dan adikmu tercinta ada di Jakarta, itulah yang kusebut Ultimate life of Stella Amirta...
Terima kasih Tito my little brother, Ela my eternal best friend, Mbak Nita, Kak Ruth, Yusti and family, Mbak Angi my sister, my pillow talk buddy the R guy, Mbak Angie, dan teman - teman media yang menyambutku dengan ramah dan sudah siap dengan agenda kencan hang out kita ... I love you all guys...
Oiya, biggest thanks to Mama and Papa yang udah membantu kepindahan, ikut repot dengan bawaanku yang seabrek. "ngga usah janjiin kasih uang saku pa, I know my account is still at zero point but I can live with that ... Just promise me (ups, guess you're not good in promising) just do your best days ... And be good with mom... I love you guys in my best way to love you... Bisou bisou... "
Kunjunganku kali ini sedikit berbeda dan membuatku berkomentar.. Guess I'm in love with Jakarta. Memangnya, kehidupan level apa yang harus dijalani untuk menikmati sebuah kota yang disebut Big Durian ini.... Ngomong - ngomong soal Big Durian, aku juga baru tau kalau ini sebutan semacam Big Apple di New York. Jadi ketika Evita Peron ke Big Apple, mungkin aku semacam Evita Perotttt pergi ke Big Durian. Kembali ke pembicaraan level kehidupan, bukan berarti aku berkata uang adalah segalanya untuk membeli kebahagiaan, tapi untukku uang memang tetap berarti untuk membeli fasilitas, kenyamanan, dan keamanan.
Ketika tiba di Bandara, dan sudah ada sopir yang menjemput. Ketika tempat tinggalmu nyaman dan tidak merasa panas, ketika 12 jam yang terik kau habiskan di ruang kerja. Ketika seluruh bi aya pengeluaranmu ditanggung oleh kantor, dan ketika hampir seluruh tempat rekomendasi di Jakarta bisa kau kunjungi, percayalah padaku... Hidup akan terasa lebih indah di Jakarta. Oiya, satu lagi.. Ketika sahabat dan adikmu tercinta ada di Jakarta, itulah yang kusebut Ultimate life of Stella Amirta...
Terima kasih Tito my little brother, Ela my eternal best friend, Mbak Nita, Kak Ruth, Yusti and family, Mbak Angi my sister, my pillow talk buddy the R guy, Mbak Angie, dan teman - teman media yang menyambutku dengan ramah dan sudah siap dengan agenda kencan hang out kita ... I love you all guys...
Oiya, biggest thanks to Mama and Papa yang udah membantu kepindahan, ikut repot dengan bawaanku yang seabrek. "ngga usah janjiin kasih uang saku pa, I know my account is still at zero point but I can live with that ... Just promise me (ups, guess you're not good in promising) just do your best days ... And be good with mom... I love you guys in my best way to love you... Bisou bisou... "
Saturday, January 14, 2012
Doa untuk teman hidup...
Masih inget kan cerita gimana orang - orang disekitarku mengingatkan aku untuk cari jodoh. Setiap aku pergi ke tempat baru atau seperti pindah ke kos baru seminggu yang lalu, doa mereka selalu menyertai .. "kos lo campur kan, gw doain ada yang ganteng dan jadi jodoh lo.." kemarin ketika dapat surat perintah untuk tugas di Jakarta, doa mereka juga menyertai .. "mungkin ini jalanmu, menemukan jodoh di jekardahhh.. " kadang aku ketawa geli melihat tingkah mereka semua.
Sore ini tadi juga tiba - tiba dicurhatin anak galau, karena pacarnya jauh dan hubungan mereka renggang. Hmmmm aku jadi berpikir, yang punya pasangan ... Ada aja masalahnya. Yang single juga punya masalah dalam penantian ketemu jodoh. Mungkin memang begini variassi kehidupan, semua punya masalah dan kebahagiaan sendiri dalam setiap statusnya.
Aku berpikir, dengan banyaknya pengalaman disekitarku, bagaimana sih upayaku memanjatkan doa dan harapan akan seorang belahan jiwa. Aku terdiam sebentar dan mulai merangkai sebuah doa.
Selamat malam Bapa,
Hari ini indah untuk semua kebaikan yang aku dapatkan dan kuharap untuk orang - orang yang aku sayangi disekitarku. Sore ini, dalam kesendirianku aku bersyukur atas segala sigapku dan kemampuanku, aku sudah menyelesaikan tugasku hari ini. Meski belum sepenuhnya selesai, aku yakin esok ada hari dalam harapan baru untuk menyelesaikan tugasku.
Bapa, dalam sendiriku terkadang ada rasa sepi yang mencuri senyumku untuk sesama. Kalau memang nantinya harus aku sendiri dalam menghabiskan sisa waktu hidupku, semoga aku bisa berbagi senyum dan bahagiaku untuk sosok -sosok disekitarku yang membutuhkan. Sebaliknya, jika aku diberi kesempatan untuk menemukan seseorang untuk bersama - sama berbagi jiwa sampai akhir suatu masa dan momentum, harapku mohon sampaikan padanya; jadilah teman hidupku, seorang sahabat, berjalanlah disampingku, bukan didepan, atau dibelakang. Jalanilah hidupmu seperti ambisi dan citamu, nanti pulanglah kepadaku, rumahmu untuk berbagi. Kamu dan aku, kita berbeda ... Sampaikan itu dalam gelas - gelas kopi sore untuk kita berbicara dan menikmati hebatnya memadu padankan kata - kata dalam sebuah perbedaan menjadi kesepakatan bersama.
Kututup akhir minggu ini dengan senyum sebagaimana aku menyambut mentari, dengan rasa syukur. Aku akan berdiri tegak dari setiap harapan yang mungkin tak terjadi dalam langkahMu, namun dalam keyakinan dan kepercayaanku, harapanku akan selalu menjadi energi dalam langkah - langkahku. Selamat malam Bapa.....
Sore ini tadi juga tiba - tiba dicurhatin anak galau, karena pacarnya jauh dan hubungan mereka renggang. Hmmmm aku jadi berpikir, yang punya pasangan ... Ada aja masalahnya. Yang single juga punya masalah dalam penantian ketemu jodoh. Mungkin memang begini variassi kehidupan, semua punya masalah dan kebahagiaan sendiri dalam setiap statusnya.
Aku berpikir, dengan banyaknya pengalaman disekitarku, bagaimana sih upayaku memanjatkan doa dan harapan akan seorang belahan jiwa. Aku terdiam sebentar dan mulai merangkai sebuah doa.
Selamat malam Bapa,
Hari ini indah untuk semua kebaikan yang aku dapatkan dan kuharap untuk orang - orang yang aku sayangi disekitarku. Sore ini, dalam kesendirianku aku bersyukur atas segala sigapku dan kemampuanku, aku sudah menyelesaikan tugasku hari ini. Meski belum sepenuhnya selesai, aku yakin esok ada hari dalam harapan baru untuk menyelesaikan tugasku.
Bapa, dalam sendiriku terkadang ada rasa sepi yang mencuri senyumku untuk sesama. Kalau memang nantinya harus aku sendiri dalam menghabiskan sisa waktu hidupku, semoga aku bisa berbagi senyum dan bahagiaku untuk sosok -sosok disekitarku yang membutuhkan. Sebaliknya, jika aku diberi kesempatan untuk menemukan seseorang untuk bersama - sama berbagi jiwa sampai akhir suatu masa dan momentum, harapku mohon sampaikan padanya; jadilah teman hidupku, seorang sahabat, berjalanlah disampingku, bukan didepan, atau dibelakang. Jalanilah hidupmu seperti ambisi dan citamu, nanti pulanglah kepadaku, rumahmu untuk berbagi. Kamu dan aku, kita berbeda ... Sampaikan itu dalam gelas - gelas kopi sore untuk kita berbicara dan menikmati hebatnya memadu padankan kata - kata dalam sebuah perbedaan menjadi kesepakatan bersama.
Kututup akhir minggu ini dengan senyum sebagaimana aku menyambut mentari, dengan rasa syukur. Aku akan berdiri tegak dari setiap harapan yang mungkin tak terjadi dalam langkahMu, namun dalam keyakinan dan kepercayaanku, harapanku akan selalu menjadi energi dalam langkah - langkahku. Selamat malam Bapa.....
Tuesday, January 10, 2012
Hak Cipta
Hari Senin yang berat, diawali dengan tidur yang kurang karena akhir pekan dipenuhi jadwal kencan dan bekerja. Semakin berat akan adanya beberapa kejadian hari ini yang membuatku belajar akan mahalnya sebuah ide dan rasa menghargai yang semakin pudar di kehidupan ini. Berada di dunia yang mana kreatifitas dan inovasi menjadi penyambung rejeki ku, hal ini ternyata tidak semudah mencontek pekerjaan teman disaat ujian nasional ketika SMA dulu.
Ide itu sama seperti jodoh, mahal banget harganya. Boleh kita minta tiap hari “Tuhan, kasih jodoh dong! Teman hidupku … my ever after loyal sex mate” tapi jawabannya entah kapan dan dimana. Bahkan mungkin terjadi jodoh yang sesuai harapan itu ga pernah datang *agak skeptis*. Tapi untukku, lebih mudah cari ide daripada cari suami heheheheh. Gimana nggak, mengingat aku seorang pengkhayal dengan imajinasi tinggi begini …. Boleh sombong dikit, ide itu bisa dateng di saat – saat tak terduga seperti ketika pup, mabuk, ngalamun, making love *eh, dan berbagai aktifitas tak terduga lainnya.
Itulah kenapa, ide itu mahal harganya dan terlebih lagi efek dari ide itu menjadikan peruntungan yang luar biasa dari segi bisnis dan pencitraan. Hari ini kegiatanku adalah; menemukan pengrajin tas asli dari desainer yang juga merangkap sebagai seniman sekaligus bertemu dengan penjiplak karya – karya tersebut. Setelah kedua barang itu dibandingkan, ternyata memang tidak mudah memasyarakatkan public untuk menghargai sebuah karya dan kualitas. *sambil ngelirik mbak – mbak dengan tas KW ……
Namun hari ini, setelah mendapat kasus di kantor yang berhubungan soal hak cipta dan publikasi *so sorry couldn’t tell the whole story* aku duduk dan memperhatikan merk – merk wardrobeku …. *eh salah …
Maksudku, aku merenungi akan sikapku yang mungkin selama ini sering menduplikasi, mengkopi, membajak, dan juga pernah merasakan sedihnya ketika ide murniku dicuri rekan lain. Jadi, pernah ngga berpikir betapa sakitnya ketika ide yang sangat berharga itu seketika hilang dan menjadi hak orang lain?
Oh iya, sekalian pamer kegiatan weekendku aaahhhh,……
![]() |
Me and the Flame Away at Vanilla Sky |
![]() |
with the Ibu - Ibu |
Thank's to Mr. Shezam :) |
Saturday, January 7, 2012
Me and Paradise
When she was just a girlShe expected the worldBut it flew away from her reach soShe ran away in her sleepand dreamed ofParadiseEvery time she closed her eyes
When she was just a girlShe expected the worldBut it flew away from her reachand the bullets catch in her teethLife goes on, it gets so heavyThe wheel breaks the butterflyEvery tear a waterfallIn the night the stormy night she'll close her eyesIn the night the stormy night away she'd fly
In between maturity and childhood I found myself in a trouble of separation, where dreams and expectations seem away from the reality of hurt and facts. I feel the push and pulling from me towards the world and vice versa.
When she was just a girlShe expected the worldBut it flew away from her reachand the bullets catch in her teethLife goes on, it gets so heavyThe wheel breaks the butterflyEvery tear a waterfallIn the night the stormy night she'll close her eyesIn the night the stormy night away she'd fly
In between maturity and childhood I found myself in a trouble of separation, where dreams and expectations seem away from the reality of hurt and facts. I feel the push and pulling from me towards the world and vice versa.
Kerja Karena Malas
hey! wanita malas kencing |
itulah kenapa aku malas minum, karena aku malas kencing |
tapi malasmu banyak ... |
iya, aku malas beberes kamar, malas kena panas, dan aku malas untuk bersusah payah |
itulah kenapa kamu bekerja begitu keras |
maksudnya? |
kamu malas ... tapi semua orang melihatmu smartworking and hardworking ... kamu lakukan itu semua untuk membayar kemalasanmu ... membayar housekeeping yang membersihkan kos mu, membayar mahal untuk sebuah fasilitas, dan kenyamanan .... itulah motivasimu ...
itulah kenapa aku malas minum, karena aku malas kencing |
tapi malasmu banyak ... |
iya, aku malas beberes kamar, malas kena panas, dan aku malas untuk bersusah payah |
itulah kenapa kamu bekerja begitu keras |
maksudnya? |
kamu malas ... tapi semua orang melihatmu smartworking and hardworking ... kamu lakukan itu semua untuk membayar kemalasanmu ... membayar housekeeping yang membersihkan kos mu, membayar mahal untuk sebuah fasilitas, dan kenyamanan .... itulah motivasimu ...
My laziness is the main reason why I work so hard for then I can pay those things I'm too lazy doing it
- my pillow talk buddy -
Tahun baru 2012 ini adalah tahun yang menarik untuk memulai sebuah kehidupan baru yang lebih baik, tanpa resolusi, hanya satu makna yang ingin aku jalani .... kebaikan. Terima kasih untuk malam yang indah, Bapak William Wongso, Bapak SM (initial that avoid any resulting in risk), Tante Emmy Sasanti, dan Ibu Ian Sofyan and of course especially Mas Dani for the greatest hangover ending that put sickening all day.
![]() |
Me and Mas Dani Safrian! BFF ROCKS |
Mengawali 2012, aku berpindah di sebuah kos - kosan baru. Jauh lebih nyaman dan bisa menikmati pemandangan Merapi dari balkoni pada sebuah pagi dengan kopi wangi dan selinting tembakau. Surga!!! Oh ya .. perkenalkan, my new pillow talk buddy! call him the R guy! hehehhee ... Sebenernya pertemuan kita itu lucu, dia sudah lama mengenal aku, tapi aku tidak pernah menyadari keberadaannya. Beberapa kali dia selalu cerita kalau pernah ketemu aku di tempat ini atau itu ... bersama pacarku yang itu ... membaca timelineku yang ini ... atau apalah itu. Tetap saja aku lupa ..... dan tidak menyadari kehadirannya.
Singkat cerita, semalam dia membantuku memahami sebuah motivasi kerjaku. Dia tertawa terbahak waktu tau aku malas minum, karena aku malas kencing. Baginya itu hal terbodoh yang pernah dia dengar ... lengkap dengan kemalasan - kemalasanku yang lain. Seketika dia menjawab bahwa motivasiku untuk bekerja begitu keras adalah membayar kemalasanku itu, membayar sebuah fasilitas dan kenyamanan. Mudah sekali kok berpikir akan sebuah fasilitas dan kenyamanan .... yang susah adalah merealisasikan dan memperjuangkannya. Tapi sejauh aku bisa .... inilah aku mencuri waktuku untuk menulis blog ini disela - sela pekerjaan pada sebuah akhir minggu.
Wednesday, January 4, 2012
Reunion
Pacitan and Beaches
Pantai Srau |
Hari terakhir di kantor, tiba - tiba skype dari Ibu (my boss) muncul .. "Jangan lupa liburan, you need it ... award yourself with blissful holiday and head to busier 2012 ... " kujawab "I will but still no plan to do ... " Singkat cerita, memikirkan pesan Ibu menjelang libur, aku, Yuni, dan Andi berpikir untuk menjelajah Pacitan. Meski beberapa orang menghina bahwa tidak ada yang menarik disana .... kami tetap kesana, karena banyak cerita mengatakan banyak pantai yang masih perawan dan surfer - surfer Australia beraksi disana.
Berikut yang kami temukan di Pacitan selain wanita - wanita dangdut di sebuah baliho berkata Belum ke Pacitan kalau belum ke Teleng Ria. Honestly speaking, Pantai Teleng Ria menarik juga sih, tapi yang kami cari adalah sebuah pantai dan privasi. :) jadi itu bukan tujuan utama kita :
The Horison I couldn't ignore |
Sebuah Poci Pagi, Pecel Madiun, dan Nasi Lodo. Serta Tahu Bakso dan Otak - Otak Tuna.
Ini wisata kuliner yang harus disambangi di Pacitan, tapi sayang sekali, karena lapar yang tak tertahankan, sama sekali kami melupakan untuk mengambil gambar makanan - makanan itu. Tapi masih ada gambar Poci nya kok ... hihihihih... *oh iya, berhubung aku menderita Disorientation Syndrome alias ga tau arah .. tanya Mbah Google aja ya buat alamat dan rute GPS menuju ke tempat - tempat ini.
Pantai Srau dan Pantai Watu Karung
Dua pantai ini yang aku rekomendasikan untuk berlibur, memandang horison, dan mbribik bule surfer yang sedang beraksi ... eheheheheh ....
The Gate at Srau Beach |
The view from Pxlromatic of Srau Beach |
The stunning Watu Karung Beach |
Pagi Poci |
The Signage that made us laugh |
ps: thanks to Yuni and Andi for the trip, for the understanding that I slept along the way and most of the time. Really appreciate the adventure, the playlist we had, and the moment of truth starring at the future....
Subscribe to:
Posts (Atom)