Sembari mendengarkan omelan Personal Assistant Bapak Besar
(begitu aku memanggil Ownerku) untuk mengingatkanku berdoa pagi, sarapan, dan
mulai menjabarkan to do list, Office Boy baru kami datang dan masuk ke kantor
saya, diletakkannya minuman kopi pagi nan hangat dan wangi. Wajahnya itu kalau
orang bilang ‘smiling face’ kulitnya gelap, dan ekspresi mukanya polos. Mungkin
umurnya 20an tahun. “terima kasih, Gih” ujarku sambil tersenyum. Gigih namanya
dan seperti mereka bilang ‘remarkable name’ menurutku nama itu cocok untuk dia.
Serta merta Gigih menjawab, “you are welcome, mbak” *melirik kearah Gigih
dan berdecak kagum*
Sambil lalu Gigih tiba – tiba menyampaikan sesuatu, “mbak,
mulai sekarang, kalau order pakai Bahasa Inggris saja biar saya belajar”.
“Wah, boleh Gih…”
“Apa yang harus saya pelajari mbak?”
“coba sering – sering nonton acara bahasa Inggris, lalu
cocokkan kata Bahasa Inggris dan terjemahan dibawahnya, kemudian mendengarkan
lagu – lagu Bahasa Inggris juga bisa membantu.”
Sejak itu aku membantunya belajar Bahasa Inggris, beberapa
kali juga kutemui Gigih menyanyikan lagu berbahasa Inggris sambil mencuci piring. Gigih
tampak semangat, kerjanya bagus, ramahnya benar – benar mencerminkan hospitality,
kerjanya rapih, sopan, dan selalu semangat.
Sekali lagi saya melirik kearah Personal Assistant Bapak
Besar yang sedang semangat untuk belanja oleh – oleh dan sambil memilih
belanjaan, dia berkata “jangan lupa, katanya mau kasih hadiah untuk Gigih”.
Aku langsung meluncur ke toko buku, membeli buku – buku untuk
Gigih bisa belajar Bahasa Inggris.
Gigih, terima kasih sudah menunjukkan padaku makna kegigihan
pada suatu pagi ketika aku hendak menyerah.
No comments:
Post a Comment