Kami merujuk pada satu website yang menawarkan test ini : http://sommer-sommer.com/braintest/ .
Jadi ini si Sommer's Brother pemilik agency terbesar yang mengawali usahanya hanya berdua kakak beradik tanpa staff dan tanpa modal, memiliki keyakinan akan kinerja otak yang mampu menjadi tumpuan kesuksesan. Katanya begini :
“Bridging the gap between strategy
and creativity is key to successful
brand communications.”
A philosophy both Sommer brothers believe in –
Leonard and Gordon.
Syukurlah ketika melewati test itu, hasil milikku adalah begini :
Menurut penjelasannya :
OTAK KIRI
logika, peraturan, strategi, kecerdasan
OTAK KANAN
intuisi, perasaan, kreatifitas, perasaan
Lengkapnya bisa dibaca sendiri di pembahasan web tersebut tapi yang aku syukuri adalah hasil dari test otak itu entah validitasnya berapa persen tapi itu seimbang.
Beberapa tahun lalu aku diajari untuk menyeimbangkan antara perasaan dan logika. Rasanya juga sulit sekali untuk mengajak otakku diam sejenak ketika rasa dan logika bergejolak lalu menstabilkannya dan kemudian itu menjadi kebiasaan. Berhasil? mungkin tes otak itu menunjukkan aku berhasil tapi pada kehidupan sehari - hari aku masih kesulitan atau masih punya perang yang harus aku damaikan atau aku seimbangkan. Tetap tidak ada yang sempurna yakan yakan?!?! heheehe.
Apa sih keuntungannya kalau otak kita seimbang? ini menurut pemahaman aku. Kita ambil saja contoh ketika aku ada di bisnis furniture milik papa yang katanya (entah papa rela atau tidak) suatu saat nanti diwariskan ke anak - anaknya. Dalam sebuah bisnis harus ada keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan. Nah, setelah di test otak … si papa ini otak kiri jauh lebih tinggi dari otak kanan. No wonder ya 27 tahun perusahaan ini berdiri biaya yang dikeluarkan seimbang dengan pemasukannya :) artinya kalau kata cina ini bisnis panas, kurang untung.
Ketika kita bisa membuat satu produk, mengupayakan kualitas, dengan kecerdasan, dan strategi …. itu tidak cukup. Kita juga harus memahami pasar dengan perasaan, intuisi, dan memberi masukan inovasi atas produk tersebut serta terus mengasah kreatifitas dalam mengembangkan produk. Maka, keseimbangan itu akan mengarah pada suatu harapan kesuksesan.
Tapi ya sekali lagi entahlah validitas test otak ini bagaimana … mungkin kalau aku tau Donald Trump itu equally use his brain, baru aku percaya :)
Tapi ya sekali lagi entahlah validitas test otak ini bagaimana … mungkin kalau aku tau Donald Trump itu equally use his brain, baru aku percaya :)
No comments:
Post a Comment